Apakah Nabi Adam Manusia Pertama di Bumi???
Sebenarnya pertanyaan ini menggelitik pikiran saya sejak SLTP. Saya ingat benar bagaimana materi tentang zaman Prasejarah sebagai pelajaran awal saat masuk di tingkat pertama Sekolah Menengah Pertama. Saya jadi berpikir jika manusia purba itu sedemikian primitif (terutama sebelum Homo sapiens) bagaimana dengan nenek moyang semua manusia, yaitu Nabi Adam As? Karena walau bagaimanapun, umat islam tentunya meyakini Nabi Adam diciptakan ke dunia dengan segala pengetahuan sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an. Apalagi notabene Beliau diutus sebagai Nabiyullah.
Menginjak SLTA saya memberanikan diri untuk bertanya kepada guru sejarah dan guru agama sekaligus. Namun jawaban yang saya peroleh kurang memuaskan. Dari guru sejarah saya memperoleh jawaban bahwa islam dan sains tidak bisa dikompromikan. Karena keduanya sering bertolak belakang. Sedangkan guru agama menjelaskan bahwa setelah anak keturunan Adam menjadi banyak maka menyebarlah mereka ke semua penjuru dunia yang pada akhirnya melahirkan ras-ras manusia. Sebagian mereka menjalani kehidupan dengan cara yang sederhana karena kondisi alam yang tidak memungkinkan. Walaupun bisa jadi sebagian lainnya memiliki peradaban yang lebih maju. Kemudian dengan sedikit hipotesis guru agama mengatakan mungkin fosil-fosil itu merupakan peninggalan dari mereka yang menjalani hidup primitif itu.
Saat Kuliah saya mulai bersentuhan dengan pemahaman keislaman yang lebih komprehensif dan saya dapati bahwa islam selalu seiring sejalan dengan sains. Perkambangan sains yang demikian spektaktakuler justru membuktikan keilmiahan islam. Sebut saja bagaimana proses perkembangan embrio manusia sampai lahirnya telah di jelaskan Al-qur’an sejak 14 abad silam, bagaimana angin menyerbuki tanaman, bagaimana keajaiban-keajaiban unta, lebah, dan beberapa mahluk ciptaanNya pun disebutkan dalam Al-qur’an. Pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa pernyataan sang guru sejarah SLTA saya rasanya tidak valid bagi saya pribadi.
Dari beberapa referensi yang saya dapat maupun browsing di internet, saya berpikir kemungkinan Nabi Adam lahir di muka bumi ini kurang dari 10000 tahun yang lalu. Cara melacak yang paling mudah mungkin dari rentang waktu zaman Adam As dengan nabi Nuh As yang berkisar beberapa ribu tahun. Temuan-temuan Arkeologis maupun penelitian banyak ahli memperkirakan Nabi Nuh hidup sekitar lima atau enam ribu tahun yang lalu.
Bertolak dari uraian di atas, bagaimana cara kita mengkompromikan sejarah Nabi Adam dengan temuan-temuan arkeologis berikut ini?
Ø Salah satu peninggalan manusia tertua adalah “jejak kaki” yang ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal, Mary Leakey, tahun 1977 di daerah Laetoli, Tanzania. Peninggalan ini amat menghebohkan dunia ilmiah. Menurut riset, usia lapisan tempat jejak kaki ini ditemukan adalah 3,6 juta tahun. Russell Tuttle, yang menyaksikan jejak kaki itu, menulis: “Jejak kaki itu mungkin berasal dari seorang Homo sapiens yang bertubuh kecil, tanpa alas kaki… Ciri morfologis yang dapat dikenali pada kaki makhluk yang meninggalkan jejak tersebut tak bisa dibedakan dengan kaki manusia modern”.
Ø Peninggalan manusia tertua lainnya adalah reruntuhan pondok batu, yang ditemukan oleh Louis Leakey tahun 1970-an di daerah Olduvai Gorge. Reruntuhan pondok itu berada pada lapisan berusia 1,7 juta tahun. Sudah diketahui bahwa struktur bangunan seperti ini, serupa dengan yang masih ada di Afrika masa kini, hanya mampu dihasilkan oleh Homo sapiens, atau dengan kata lain, manusia modern.
Ø Sebuah tulang rahang manusia berusia 2,3 juta tahun, yang ditemukan di daerah Hadar di Ethiopia, amatlah penting untuk menunjukkan bahwa manusia sudah ada di Bumi jauh lebih lama daripada yang diperkirakan para evolusionis. Salah satu fosil manusia tertua dan paling sempurna adalah KNM-WT 1500, yang juga dikenal sebagai kerangka “Anak Turkana”. Fosil tsb berusia 1,6 juta tahun.
Ø Satu fosil manusia yang paling menarik perhatian adalah fosil yang ditemukan di Spanyol tahun 1995. Fosil itu ditemukan di sebuah gua bernama Gran Dolina di daerah Atapuerca, Spanyol, oleh tiga ahli paleoantropologi berkebangsaan Spanyol dari Universitas Madrid. Fosil itu berupa anak lelaki berusia 11 tahun yang sepenuhnya mirip manusia modern. Padahal, anak itu meninggal 800.000 tahun silam.
Ø Bukti mutakhir yang menghancurkan pernyataan teori evolusi tentang asal-usul manusia adalah fosil baru Sahelanthropus tchadensis yang digali di negara Chad di Afrika Tengah, musim panas 2002.Fosil itu telah mengacaukan dunia Darwinisme. Jurnal kelas dunia, Nature, mengakui bahwa “Tengkorak kepala yang baru ditemukan dapat menggugurkan gagasan kita tentang evolusi manusia”. Alasannya: walaupun fosil tersebut berumur lebih dari 7 juta tahun, strukturnya lebih “menyerupai manusia” (menurut kriteria yang sering dipakai kaum evolusionis) dibandingkan dengan spesies kera Australopithecus berusia 5 juta tahun (yang dianggap sebagai “moyang tertua umat manusia”).
Pada akhirnya saya hanya bisa berhipotesis, bahwa pamahaman Adam sebagai sebagai nenek moyang manusia lebih tepat di artikan Adam sebagai khalifah yang pertama. Karena adanya pertanyaan dari Malaikat kepada Allah SWT “Mengapa engkau hendak menciptakan manusia yang akan berbuat kerusakan di muka bumi?” menunjukkan bahwa sudah ada manusia-manusia lain yang pernah mendiami bumi sebelumnya. Kemudian dalam Al-Qur’an juga dikisahkan kehancuran bangsa-bangsa yang durhaka. Kemudian digantikan dengan generasi baru dari orang-orang yang taat padaNya. Jadi tidak menutup kemungkinan pula Adam merupakan lembaran baru kehidupan dari pendahulunya yang membangkan pada Allah SWT.
Dikompasiana ini saya berharap menemukan sanggahan dari orang-orang yang memiliki referensi dan argumen lebih baik. Terutama sekali dari para Ustadz … karena sekali lagi saya adalah orang yang meyakini keilmiahan islam …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar